Teknisimobil.com – Mobil dengan tenaga elektrik atau dikenal oto listrik mulai gencar dipertontonkan intiha-intiha ini. Tidak sedikit sekali lagi yang dikombinasikan dengan mesin EFI/bensin atau mesin diesel yang kita kenal dengan keunggulan oto hybrid. Saja, para naturalis menyedang menahan lancar pertumbuhan mobil listrik dengan mengupayakan sasaran bakar solar nabati, yakni solar yang terbuat dari biji-bijian tumbuhan alam. Maka dari itu karena itu, konsep mobil pembakaran internal berenergi diesel konstan menjadi bagian terdahulu bikin ke depannya. Bakal itu, kali ini kita akan mencoba ceratai lembaga cercaan injektor nozzle andai salah satu bagian berjasa dari mesin diesel. Yuk kita simak bersama.

UPDATE Anak bungsu: 03 APRIL 2022

Rencana Semburan Injektor Nozzle Mobil Diesel yang Baik

Nozzle atau sering dikenal dengan nosel (di Indonesia) adalah pelecok satu suku cadang berfaedah pada mesin diesel. Injektor nozzle berfungsi untuk mengabutkan bahan bakar solar ke dalam ulas bakar. Injektor nozzle terpasang pada kepala silinder dan ujungnya berhadapang simultan ke pangsa pembakaran tambahan atau pangsa bakar serta merta.

Salah suatu bentuk nosel atau nozzle mobil diesel.

Semprotan ataupun pengkabutan injektor nozzle akan langsung terbakar di dalam ruang bakar. Ini terjadi karena langkah kompresi puas mesin diesel hanya berbuat pemadatan udara saja. Biarpun udara saja yang dikomperiskan namun master tinggi akan terjadi dan kabut solar dari injektor nozzle akan dapat simultan hangus.

Pelecok satu faktor nan mempengaruhi maksimum daya aswa mesin diesel ialah bentuk pengkabutan injektor nozzle. Ini karena bentuk sempurnya dari pengkabutan akan memberikan pembakaran maksimal di n domestik urat kayu bakar. Oleh karena itu, penting bikin memeriksa bentuk semprotan injektor nozzle secara ajek dan benar.

Pengawasan Bentuk Semprotan Injektor Nozzle

Pemeriksaan bentuk sumpah serapah injektor nozzle akan memberikan informasi kepada kita seperti barang apa bentuk semburan yang bermoral. Secara keseluruhan pemeriksaan semprotan injektor nozzle meliputi beberpa hal yakni pengawasan tekanan, pengkabutan, dan kebocoran.

Tekanaan injektor nozzel

Bermaksud buat memafhumi berapa tekanan nozzle tersebut. Tekanan injektor nozzle dapat diketahui dengan menggunakan injector penilai. Tekanan nan berlebih hierarki alias bersisa rendah tidak baik lakukan pembakaran n domestik mesin diesel.

Bakal mengetahui tekanan nozzle, pasang injektor nozzle ke injektor pengevaluasi dan pastikan pengevaluasi terisi munjung dengan solar. Selanjutnya lakukan pembuangan udara dari saluran penilai, sebagaimana gambar di atas.

Tekan tuas pompa nozzle penguji dan baca hasil penunjukkan impitan yang ada pada pressure gauge, perhatikan gambar di atas. Untuk tekanan injektor pada injektor yunior yaitu 151 – 159 kg/cm2 sedangkan lakukan injektor lama ialah 145 – 155 kg/cm2 (untuk lebih tepatnya, tatap lega sendi manual motor diesel tersebut).

Apabila hasil impitan bukan sesuai dengan nilai spesifikasi pada kancing manual, maka buat penyetelan. Yaitu dengan pendirian menambahkan shim ke n domestik injektor sampai didapatkan impitan injektor sesuai dengan spesifikasi.

Pengkabutan injektor nozzle

Pemeriksaan buram pengkabutan dari injektor nozzel dapat dilihat dengan menggunakan radas nozzle pengevaluasi. Caranya, lepaskan injektor nozzel bersumber mesin diesel, kemudian pasangkan injektor nozzel puas perangkat nozzle penguji.

Kemudian pompa nozzle penilai dengan cara mengayunkan lengan pompa ke atas dan ke bawah dan lihat hasil penginjeksian bahan bakar nan dihasilkan. Rang dari pengkabutan injektor nosel nan baik dapat di liat pada gambar di atas.

Apabila bentuk pengkabutan injektor nosel tak baik maka buat langkah pembersihan injektor nozzel. Akan tetapi apabila setelah injektor nozzel di bersihkan hanya gambar penyemprotan masih bukan baik maka gantilah injektor nosel dengan yang baru.

Konfirmasi kebocoran injektor nozzel

Tes kebocoran pada injektor nozzel bertujuan cak bagi memaklumi apakah injektor nozzel mengalami kebocoran atau tidak. Kebocoran injektor nozzel dapat diketahui seandainya suka-suka titisan bahan bakar yang keluar dari ujung injektor.

Bagi mengujinya dapat dilakukan dengan nozzle tester. Pasang injektor nozzel ke nozzle tester. Tekan tuas pompa nozzle penguji setakat didapatkan tekanan di bawah tekanan perincisan (sebelum tekanan kata injektor) kemudian diamkan beberapa saat. Perhatikan injektor pada ujung terowongan injeksi apakah terjadi jelmaan bahan bakar atau tak. Apabila diketahui suka-suka tetasan alamat bakar nan keluar maka injektor dinyatakan bocor.

Apabila ada kebocoran pada injektor maka lakukan langkah perbaikan. Bongkat unit injektor nozzel, lalu bersihkan suku cadang-komponen di dalamya kemudian cek lagi injektor. Apabila injektor sudah tak mungkin boleh diperbaiki maka gantilah injektor dengan yang baru.

Jangan lakukan hal di atas, karena solar akan turut ke dalam darah dan itu berbahaya.

Sebagai gubahan, jangan pernah mengarahkan makian injektor nozzle ke bagian tubuh pada saat melakukan pengujian. Situasi ini bisa mengakibatkan masuknya solar ke dalam aliran darah dan dapat meracuni darah.

BAGAIMANA CARA KERJA COMMON RAIL INJECTION? (Bagian dari Rajah Semprotan Injektor Nozzle)

Dengan semprot bahan bakar common rail, proses pembakaran bisa dioptimalkan bakal mencapai tingkat polutan yang invalid dikombinasikan dengan konsumsi mangsa bakar yang lebih adv minim. Mangsa bakar disuntikkan ke dalam ira bakar dari common rail di pangkal tekanan tinggi. Sistem dominasi elektronik memastikan bahwa purwa injeksi, jumlah dan tahun tidak tersangkut pada kecepatan engine. Puas tahun 1996, dengan mesin Seri 4000, mtu adalah pereka cipta mesin diesel besar purwa nan memopulerkan injeksi bahan bakar common rail umpama fitur standar.

Rujukan penting kata sandang ini: mtu-solution

Pelopor sistem suntikan bahan bakar common rail

Peraturan emisi untuk mesin diesel n domestik aplikasi seperti kapal, kereta jago merah dan kendaraan off-road dan genset tugas sulit di seluruh dunia menjadi makin pilih-pilih dan membuat modifikasi ekstensif pada unit pokok nan diperlukan. Pron bila yang sama, pelanggan berkelanjutan meminta mesin nan makin ekonomis. Sistem pembuangan setelah perawatan sebagai halnya catalytic converter SCR (selective catalytic reduction, short: SCR) atau filter partikulat diesel adalah riuk satu pendirian bikin menurunkan emisi, tetapi juga memiliki kebutuhan ruang nan lebih besar dan berpotensi meningkatkan kebutuhan perawatan mesin. Cak bagi alasan ini, mtu terutama mengejar kebijakan pengurangan emisi dengan peningkatan mesin dalam. Pembakaran bahan bakar di dalam mesin ditingkatkan sehingga, takdirnya memungkinkan, emisi lain dihasilkan sejak awal. Takdirnya perlu, mtu memopulerkan fase kedua dari yuridiksi emisi dimana emisi berbahaya yang tertinggal dihilangkan maka dari itu sistem aftertreatment knalpot.

Bentuk Semprotan Injektor Nozzle
Gbr. 1: Sistem common rail untuk Pendar 4000 Kinerja dan fleksibilitas sistem CR menciptakan keharusan cak bagi pembakaran yang bersih dan efisien.

Sebagai fragmen dari eskalasi intern engine, salah satu cara penting cak bagi mengontrol pembakaran mangsa bakar yang bersih, selain resirkulasi gas buang, ialah sistem injeksi korban bakar. Peranti ini dirancang bakal menginjeksikan bahan bakar pada tekanan tangga pron bila yang tepat, serempak mengukur secara akurat jumlah bulan-bulanan bakar nan disuntikkan untuk menciptakan kondisi yang diperlukan untuk pembakaran invalid emisi di dalam bumbung. Dengan kontrol yang tepat terbit pengiriman volume bahan bakar plong tekanan tinggi, konsumsi bahan bakar juga dapat dikurangi secara biru.

Inilah alasan mengapa mtu menerapkan perubahan teknologi bermula sistem injeksi mekanis konvensional ke sistem common rail nan fleksibel dan dikontrol secara elektronik sreg tahap nan sangat awal — pada saat itu terutama dengan maksud untuk menghasilkan mesin yang makin cermat. Pada tahun 1996, mtu melengkapi Seri 4000, mesin diesel lautan pertama, dengan sistem common rail bak fitur standar. Honcoe bahan bakar mahajana — yang disebut rel yang memberi etiket sistem itu — memasok semua injektor mangsa bakar engine dengan bahan bakar. Ketika incaran bakar akan disuntikkan ke intern silinder, sistem membeberkan nosel injektor nan relevan dan bahan bakar berputar dari rel ke ruang bakar, diatomisasi oleh tekanan tinggi dalam proses, dan bercampur dengan udara.

Suku cadang sistem common rail harus dikontrol dengan terlampau tepat dan variabel. Untuk tujuan ini, mtu memperalat ECU (Engine Control Unit, lihat Rangka 1), sistem pengelolaan mesin eksklusif nan dikembangkan sendiri. Karena standar emisi yang semakin pilih-pilih kerjakan engine berasal semua kelas bawah daya dan semua jenis aplikasi, mtu di musim depan akan menyesuaikan semua engine yang baru dikembangkan dengan ki bentakan mangsa bakar common rail.

Emisi nan makin rendah karena kombinasi dengan teknologi utama lainnya

Dengan optimalisasi pembakaran dengan fitur desain mesin intern, terdapat interaksi tiga arah antara pembentukan nitrogen-oksida, produksi partikel jelaga dan konsumsi bulan-bulanan bakar: semakin intensif pembakaran dan dengan demikian transformasi energi, semakin minus emisi dan konsumsi partikulat dan semakin tataran emisi nitrogen oksida. Sebaliknya, pembakaran nan lambat menyebabkan pembentukan nitrogen oksida nan lebih adv minim, tetapi juga konsumsi mangsa bakar nan lebih tingkatan dan tingkat emisi partikulat.

Tugas pengembang mesin ialah menemukan kompromi antara radikal ini buat setiap titik di peta kinerja mesin. Saat melakukannya, mereka harus melaraskan efek sistem injeksi bahan bakar dengan tindakan mesin privat lainnya seperti resirkulasi gas campakkan, yang terutama mengurangi emisi oksida nitrogen, dan sistem aftertreatment knalpot eksternal. Umpama pionir di permukaan ini, mtu dapat memanfaatkan camar duka bertahun-tahun dengan sistem ki bentakan korban bakar nan diproduksi oleh Rolls-Royce Power Systems logo L'Orange dan pemasok lainnya. Selama periode ini, mtu telah memperoleh keahlian yang komprehensif dalam integrasi sistem injeksi incaran bakar common rail ke dalam mesin. Hal ini memungkinkan firma bikin seutuhnya memanfaatkan potensi sistem injeksi bahan bakar nan dikombinasikan dengan teknologi penting lainnya cak bagi menyempurnakan proses pembakaran. Dua parameter utama kerumahtanggaan semprot incaran bakar nan mempengaruhi konsumsi objek bakar dan emisi merupakan lancar suntikan dan impitan semprot.

Bentuk Semprotan Injektor Nozzle
Rajah 2: Aliran bahan bakar dan pujuk injeksi bagi ki bentakan multifase mtu menjatah urutan injeksi objek bakar menjadi sebanyak tiga fase terpisah. Fase injeksi utama menyalurkan bahan bakar, fase pra-injeksi mengurangi barang bawaan lega roda gigi penggerak poros engkol, dan fase sehabisinjeksi mengurangi emisi partikulat. Hal ini memungkinkan konsumsi sasaran bakar dan emisi berkurang.

Tingkat semprot: pra-, terdepan dan pasca injeksi

Tingkat injeksi menentukan kapan dan berapa banyak bahan bakar yang disuntikkan ke dalam silinder. Bakal mengurangi emisi dan konsumsi incaran bakar, tahap evolusi masa ini terbit sistem injeksi cak bagi mesin mtu membagi urutan injeksi bahan bakar menjadi sebanyak tiga fase terpisah (lihat Gambar 2). Waktu mulainya injeksi, durasi dan amplitudo ditentukan pengguna sesuai dengan kar performa mesin.

Fase injeksi terdahulu memasok bahan bakar bikin menghasilkan output daya mesin. Fase pra-ki bentakan memulai pembakaran lanjutan bakal menyediakan pembakaran target bakar nan terkontrol dalam fase suntikan utama. Ini mengurangi emisi oksida nitrogen, karena pembakaran mendadak mencegah master puncak nan tinggi. Fase pasca semprot segera setelah fase injeksi utama mengurangi emisi partikulat. Ini meningkatkan pencampuran bahan bakar dan udara selama fase penghabisan pembakaran cak bagi meningkatkan suhu di ulas bakar, yang menolak oksidasi jelaga. Tergantung pada titik operasi mesin, fase injeksi terdahulu dapat dilengkapi sesuai kebutuhan dengan menjaringkan fase pra dan/alias pasca injeksi.

Bentuk Semprotan Injektor Nozzle
Neraca format injektor bagi mesin dengan daya produksi bumbung nan berlainan, terdaftar injektor cak bagi mesin mtu Nur 1600, 2000, 4000 dan 8000 waktu ini. (abu-bubuk muda: mesin non-mtu).

Tekanan semprot: tekanan puncak setakat 2.200 bar

Tekanan semprot n kepunyaan kontrol yang berguna terhadap tingkat emisi partikulat. Semakin tingkatan impitan injeksi, semakin baik bahan bakar teratomisasi sejauh semprot dan beraduk dengan oksigen di dalam silinder. Peristiwa ini menghasilkan pembakaran target bakar nan hampir kamil dengan transmutasi energi yang tinggi, di mana hanya rendah partikel nan terjaga. Bagi alasan ini, mtu terus meningkatkan tekanan injeksi maksimum sistem common rail dari 1.400 bar kerjakan mesin Nur 4000 lega waktu 1996 menjadi 2.200 bar untuk mesin Kirana 1600, 2000 dan 4000 saat ini (lihat Gambar 3).

Intern hal mesin Binar 8000, itu adalah 1.800 bar. Cak bagi generasi mesin masa depan, mtu bahkan merencanakan tekanan injeksi hingga 2.500 bar. Selama hari yang setimbang, mtu telah lebih meningkatkan kunci tahan sistem dan kemudahan perawatan. Konsep filter nan dirancang bakal memenuhi persyaratan semakin meningkatkan kemampuan sistem injeksi bikin menguasai kontaminasi partikel dalam korban bakar. Di masa depan, jeda servis injektor akan diperpanjang dengan bantuan diagnostik elektronik.

Bentuk Semprotan Injektor Nozzle
Gbr. 3: Perlintasan tekanan injeksi sejak hari 1996 untuk mesin Cahaya 4000 Sejak waktu 1996, mtu terus meningkatkan impitan suntikan kerjakan lebih mengurangi konsumsi dan emisi partikulat. Sejak tahun 2000, mtu telah menggunakan versi lanjutan bersumber sistem common rail sreg Seri 4000, antara tidak, di mana setiap injektor bahan bakar memiliki reservoir bahan bakarnya seorang. Keuntungannya adalah bahkan dengan total ki bentakan yang besar, rel bahan bakar tegar bebas dari fluktuasi tekanan dan pujuk injeksi masing-masing tabung tidak saling mengganggu.

Sistem solo: injektor dengan menara air target bakarnya koteng

Karena kemampuan kinerjanya, sistem injeksi common rail sudah lalu memantapkan dirinya laksana perlengkapan patokan pada mesin diesel mobil selama beberapa musim bungsu. Versi sistem seperti yang dijelaskan juga cocok buat digunakan pada mesin industri bertenaga kecil. Dalam kasus mesin dengan daya produksi silinder yang lebih besar, bagaimanapun, sistem common rail konvensional sekarang mengungkapkan keterbatasannya, karena ini membutuhkan total incaran bakar yang nisbi besar lakukan disuntikkan ke dalam silinder bikin setiap langkah penyalaan. Ini menghasilkan pulsa tekanan di reservoir bahan bakar sistem common rail nan dapat mengganggu urutan ki bentakan berikutnya.

Sejak tahun 2000, mtu telah memperalat versi lanjutan dari sistem common rail kerjakan mesin Panah 4000 dan 8000, dan sejak tahun 2004 bikin Semarak 2000 sekali lagi, di mana injektor bulan-bulanan bakar mempunyai waduk bahan bakar terintegrasi (lihat Lembaga 4). Hal ini memungkinkan sungai buatan bahan bakar antara injektor dan common rail memiliki penampang yang relatif kecil. Selama urutan suntikan, yang terjadi hanyalah tekanan di reservoir bahan bakar injektor itu sendiri terban minus. Ini mencegah kegoyahan impitan dalam sistem common rail dan, oleh karena itu, kekurangan sediaan ataupun kepentingan pasokan bahan bakar ke injektor bagi sementara waktu.

Bentuk Semprotan Injektor Nozzle
Gbr. 4: Injektor dengan reservoir mangsa bakar terintegrasi Penggunaan injektor dengan reservoir bahan bakar terintegrasi mencegah fluktuasi tekanan dalam sistem common rail dan, oleh karena itu, kekurangan atau fungsi cadangan mangsa bakar untuk provisional ke injektor.

Solusi nan disesuaikan bakal penggunaan bahan bakar nan plastis

Dengan tingkat kinerja teknis yang makin strata berpangkal sistem injeksi, tuntutan yang ditempatkan puas bahan bakar internal hal keaslian dan kualitas juga meningkat. Dengan demikian bahan bakar harus memenuhi nilai viskositas dan pelumasan yang telah ditentukan sebelumnya, karena komponen pompa dan injektor bertekanan tinggi dilumasi oleh mangsa bakar. Itu juga harus bebas dari pengotoran barang apa pula yang akan menyebabkan kerusakan abrasif pada tekanan tinggi yang digunakan.

Cak bagi memastikan bahwa mesin beroperasi dengan bermartabat, oleh karena itu, hanya bulan-bulanan bakar diesel nan disetujui untuk permintaan nan bersangkutan dan menetapi standar nan berlaku yang boleh digunakan. Atas permintaan pelanggan, mtu mengerjakan analisis kerjakan persetujuan khusus tercalit petisi bahan bakar lain bekerja sama erat dengan merek Rolls-Royce Power Systems L'Orange ataupun pemasok alternatif. Dengan bilang aplikasi, misalnya, kurangnya aturan pelumas pada bagian bahan bakar dapat dikompensasikan dengan saduran eksklusif pada sistem injeksi. Selain itu, mtu membantu pelanggan ketika merancang tangki dan sistem bahan bakar di lokasi. Ini sangat menjujut lakukan kendaraan pertambangan, misalnya, yang dijangkiti cerminan debu tingkat tinggi.